Science


KINGDOM ANIMALIA
PHYLUM ECHINODERMATA





Kelas X-D

Oleh:


Kelompok 5 :
1.Aulia Damayanti        
2.Muh. Nurdinansa       
3.Putu Ayu                  
4.Putra Bayu                
5.Yosi Martin               


SMAN 03 MADIUN
2009/2010



VIII. PHYLUM ECHINODERMATA


Echinodermata berasal dari kata echinos yang artinya duri dan derma yang artinya kulit. Simetri tubuh echinodermata adalah radial dengan memiliki lengan berjumlah lima atau kelipatannya, habitatnya di laut. Sistem organ tubuh mengikuti jumlah lengan yang dimilikinya. Mulut terdapat pada bagian bawah. Sistem saluran airnya menggunakan system ambulakral yaitu system saluran air dari mulai madreporit ke kaki kaki ambulakralnya. Sistem geraknya dengan menggunakan kaki ambulakral .

1.Karakteristik kelas echinodermata (dengan memberi tanda centang v )

Karakteristik
Asteroida
Ophiuroida
 Echinoidea
Holothuroidea
Crinoidea
Perm. Tubuh:
1. Halus
2. Kasar karena bentukan spt duri


v


v


v

v



V
Bentuk tubuh:
1. Bulat
2. Gilig
3. Spt tangan
4. Spt tumbuhan



v



v

v


v




v
Mulut dilengkapi dengan:
1.gigi
2.tentakel





v


v


2. Sistem organ dari Echinodermata

a.Kelas Asteroidea

1. Pencernaan makanan: Saluran pencernaan dimulai dari mulut yang berhubungan dengan kerongkongan yang sangat pendek dan selanjutnya bersambungan dengan kantong yang berperan sebagai lambung. Lambung terdiri dari dua bagian, bagian muka (kardiak) berukuran lebih besar daripada bagian belakang (pylorus). Dalam proses pencernaan, lambung mengeluarkan sekresi mukosa. Dari pylorus, muncul saluran ke masing-masing lengan. Lengan bercabang-cabang menjadi dua yang disebut caeca hepatis (warnanya hijau) atau disebut sakus pylorus. Disini dilakukan sekresi enzim untuk mencerna tubuh lunak mollusca mangsanya. Diatas lambung terdapat usus, berupa saluran pendek yang terbuka pada daerah anus. Makanan bintang laut berupa sampah, ikan kecil, siput, dan kerang. Bahan-bahan makanan dicerna dengan bantuan mukosa dan enzim, sedangkan bahan yang tidak tercerna dikeluarkan melalui mulut. Cairan dalam selom mengandung zat makanan yang diedarkan oleh silia ke seluruh tubuh
2. Pernafasan: Respirasi terjadi dalam branchia dermalis, yaitu suatu kantong berbulu halus yang dilengkapi dengan silia. Organ ini terletak pada semua lengan (papula) bagian kulit. Silia sebelah luar bertugas mengalirkan air beroksigen ke permukaan brankhia secara tetap, sedangkan silia sebelah dalam mendorong cairan tubuh ke dalam brankhia. Pada saat cairan berada dalam brankhia, terjadilah pertukaran oksigen dengan karbon dioksida seperti halnya papa paru-paru vertebrata.
3. Ekskresi: dilakukan oleh sel-sel amebosit yang terdapat dalam cairan selom. Zat sisa ini dibawa keluar melalui dinding derma brankhialis. Pada usus terdapat dua percabangan yang berwarna coklat yang mensekresikan cairan berwarna kecoklatan.
4. Saraf: system saraf berupa batang saraf radial yang terdapat pada setiap lengan dengan letak memanjang di atas ambulakral yang akhirnya bertemu dengan cincin saraf oralis yang melingkari mulut. Pada setiap batang saraf radial terdapat percabangan saraf ke daerah aboral, aboral peritoneum, indra perasa di kaki, indra peraba, dan titik mata yang peka terhadap sinar. Di antara sel sel epidermis juga terdapat jaringan saraf, sedangkan di brankhia dernalis terdapat alat sensoris.
5. Reproduksi : Bintang ular bersifat diesis. Alt reproduksinya bercabang-cabang dan terletak di setiap lengan. Alat reproduksi betina menghasilkan banyak telur (sekitar 2,5 juta juta setiap 2 jam). Sedangkan yang jantan menghasilkan spermatozoa yang lebih banyak daripada ovum. Fertilisasi terjadi d air, selanjutnya akan dihasilkan larva bipinaria.

                            
Sistem organ pada bintang laut


      
                                               Asterias forbesi                                               



b.Kelas Ophiuroidea

1. Pencernaan makanan: Alat alat pencernaan makanan terdapat dalam bola cakram, dimulai dari mulut yang terletak di pusat tubuh yang kemudian lambung yang berbentuk kantong. Hewan ini tidak memiliki anus. Disekeliling mulut terdapat rahang yang berupa 5 kelompok lempeng kapur. Makanan dipegang dengan satu atau lebih lengannya, kemudian dihentakkan dan dengan bantuan tentakel dimasukkan ke mulut.
2. Pernafasan: dilakukan oleh 5 pasang kantong kecil yang bercelah di sekitar mulut, alat ini berhubungan dengan saluran alat reproduksi (gonad)
3. Ekskresi: Sesudah dicerna, bahan-bahan yang tidak dicerna dibuang ke luar melalui mulut
4. Saraf: Sistem saraf terdiri atas cincin saraf utama yang bekerja di sekitar cakram utama. Ophiuroidea tidak memiliki mata, atau sejenisnya. Tetapi, mereka memiliki kemampuan untuk merasakan cahaya melalui reseptor pada epidermis
5. Reproduksi : Jenis kelamin hewan ini terpisah. Hewan ini melepaskan sel kelamin ke air dan hasil pembuahannya akan tumbuh menjadi larva mikroskopis yang lengannya bersilia, disebut pluteus. Pluteus kemudian mengalami metamorfosis menjadi bentuk sperti bintang laut dan akhirnya menjadi bintang ular.
Gorgonocephalus



c.Kelas Echinoidea

1. Pencernaan makanan: Sistem pencernaan  berupa saluran panjang dan melingkar dalam cangkang. Saluran pencernaan dimulai dari mulut, terletak di daerah oral, kemudian kerongkongan    yang memiliki saluran sifon dan bersilia. Saluran sifon menghubungkan kerongkongan dengan usus. Saluran pencernaan yang dikelilingi oleh lima rangka samping yang ada dalam cangkang (lentera aristoteles) adalah lambung yang diperluas oleh kantong- kantong dan berakhir di rectum. Anus terletak di permukaan aboral, yaitu di pusat tubuh di antara lempeng kapur yang mengandung dua, empat, sampai lima lubang genital. Beberapa Echinoidea memiliki mulut dan anus di bagian pinggir tubuhnya, tetapi ada pula yang mulutnya terletak di tengah.
2. Pernafasan: dilakukan oleh 10 insang yang menjorok dari membrane peritoneum.
3. Ekskresi: Anus terletak di permukaan aboral, yaitu di pusat tubuh di antara lempeng kapur yang mengandung dua, empat, sampai lima lubang genital.
4. Saraf: berupa cincin yang melingkari mulut dan selanjutnya bercabang ke saraf radial.
5. Reproduksi : Hewan ini memiliki 4 sampai 5 gonad yang terletak di daerah permukaan aboral. Dari gonad terdapat saluran ke lubang genital. Sesudah terjadi fertilisasi air, maka hasil fertilisasi akan tumbuh menjadi larva.

              
                             Sistem organ pada Echinoidea                              
                     


Spatangus


d.Kelas Holothuroidea

1. Pencernaan makanan: Saluran pencernaanya bulat panjang dengan posisi menentang di atas rongga tubuh dalam selom. Kerongkongan pendek merupakan sambungan dari mulut ke lambung. Dari lambung, saluran pencerna selanjutnya adalah usus yang panjang dan berhubungan dengan kloaka. Saluran pencernaan berakhir dengan sebuah anus di daerah posterior.
2. Pernafasan: Alat pernafasan berupa saluran bercabang-cabang seperti pohon yang sebenarnya merupakan perluasan kloaka ke dalam selom. Saluran ini juga berfungsi sebagai alat ekskresi.
3. Ekskresi: Saluran pencernaan berakhir dengan sebuah anus di daerah posterior.

4. Saraf:
5. Reproduksi : Pada umumnya, alat reproduksi terpisah, tetapi ada beberapa jenis yang hermafrodit. Gonad bentuknya seperti sikat denga saluran penghubung yang terbuka kearah tentakel. Sel telur maupun sperma dikeluarkan ke air laut, dan selanjutnya terjadi fertilisasi di luar. Zigot tumbuh menjadi larva aurikularia. Beberapa jenis hewan ini menyimpan telur yang telah dibuahi di dalam tubuhnya.
 Sistem organ pada Holothuroidea
 

 
                                       Holothuria atra                                        

e.Kelas Crinoidea

1. Pencernaan makanan: Kedua kelompok tersebut memiliki oral yang menghadap ke atas.Lengannya yang berjumlah banyak mkengelilingi bagian kaliks (dasar tubuh).Pada kaliks terdapat mulut dan anus.Jumlah lengan kelipatan lima dan mengandung cabang-cabang kecil yang disebut pinula.
2. Pernafasan: Sistem ambulakral tidak memiliki madreporit dan ampula
3. Ekskresi: lewat anus
4. Saraf: Sistem saraf terletak di aboral. Pusat saraf berbentuk cincin yang bercabang ke lengan
5. Reproduksi : secara asexual dan sexual. Reproduksi asexual dengan regenerasi bagian tubuh. Reproduksi sexsual dengan fertilisasi eksternal. Crinoidea bersifat diesis. Rongga tubuhnya sempit dan memiliki gonad yang terdapat dalam pinula. Beberapa Crinoidea melepas telur ke air, tetapi ada juga yang menahannya hingga menetas di pinula. Hasil pembuahan tumbuh menjadi larva muda yang belum mempunyai mulut. Setelah beberapa hari larva akan lepas dari pinula dan menempel di dasar laut lalu mengalami pertumbuhan menjadi kaliks dan lengan. Daya regenerasi tinggi. Jika kaliks hilang, akan segera diperbaharui.



3. Dua contoh hewan dari kelas

a. Asteroidea: Asterias forbesi, Asterina culcita
b. Ophiuroidea: Gorgonocephalus, Astrophyton arborescens
c. Echinoidea: Colobocevitrotus, Diadema setosum
d. Holothuroidea: Cucumaria planet, Deima validum
e. Crinoidea: Antendon rosaceae, Ptilocrinus pinnatus


4. Manfaat atau peranan Echinodermata bagi kehidupan manusia dan bagi lingkungan laut

          Teripang laut atau mentimun laut biasa dijadikan bahan baku kerupuk teripang di Sidoarjo Jatim
         Kerangka bintang laut serta bintang ular laut dapat digunakan untuk hiasan rumah
         Telur landak laut di konsumsi di Jepang
         Beberapa di konsumsi sebagai seafood
         Spesies bintang laut Pisaster ochraceus misalnya, menjadi predator utama di ekosistem pantai berbatu di pesisir barat Amerika Utara, spesifiknya mengendalikan populasi tiram biru (Mytilus edulis)sehingga spesies yang lain dapat menghuni pantai tersebut dan bivalvia tersebut tidak mendominansi secara berlebihan.
         Acanthaster planci yang memakan polip karang di perairan Indo-pasifik. Kendati sering dianggap desktruktif, ada beberapa teori yang mengatakan bahwa A. planci sebenarnya adalah predator yang penting untuk ekosistem terumbu karang, sehingga terjadi rekruitmen karang baru yang menggantikan koloni-koloni tua, juga mengurangi tekanan kompetisi antara satu spesies karang dengan yang lain.
         Teripang merupakan komponen penting dalam rantai makanan di terumbu karang dan ekosistem asosiasinya pada berbagai tingkat struktur pakan (trophic levels). Teripang berperan penting sebagai pemakan deposit (deposit feeder) dan pemakan suspensi (suspensi feeder).

2 komentar: